Sabtu, 21 Maret 2009

Gus Dur: Boikot Caleg PKB Imin


Dewi Adhitya S Koesno
INILAH.COM, Jakarta – Perseteruan antara Ketua Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dengan Ketua Dewan Tanfidz PKB Muhaimin Iskandar tak pernah pernah. Bahkan Gus Dur menyerukan kepada pendukungnya agar tidak memilih keponakannya itu.

“Bahwa DPP PKB dalam waktu dekat akan menyelenggarakan Muspimnas dengan agenda pokok konsolidasi internal dan membahas mekanisme boikot terhadap caleg PKB yang diajukan Muhaimin Iskandar pada Pemilu 2009,” ujar Gus Dur dalam keterangan persnya di PBNU, Jakarta, Kamis (25/12).

Alasan pemboikotan itu, lanjut Gus Dur, karena selama ini Muhaimin yang kerap disapa Cak Imin kerap memalsukan keterangannya terkait status PKB.

"Keterangan bahwa saya dianggap sudah keluar dari PKB, dan tidak lagi diperlukan

persetujuan saya untuk pencalonan keanggotaan DPR-RI, tentu saja hal itu melanggar

AD/ART. Sedangkan DPP PKB telah menetapkan pencalonan DPR-RI diserahkan ke saya," papar mantan Ketua PBNU ini.

Muhaimin, jelas Gus Dur, sering menyampaikan hal tersebut dalam pidatonya

di beberapa tempat. "Jadi mereka ini rupanya membuat siasat bahwa mereka menganggap saya penting, padahal tidak," kata suami Shinta Nuriyah ini.

Gus Dur juga menyatakan, perkataan Muhaimin tersebut adalah tindakan bohong dan dusta. "Karena kami tidak pernah membicarakannya atau bertemu untuk membahas itu," jelas mantan presiden ini.

Pada kesempatan yang sama, Gus Dur juga menyebarkan selebaran perintah hariannya

kepada wartawan. Disebutkan bahwa berdasarkan keputusan MA nomor 506/PDT.Sus/2008, hingga saat ini kepengurusan PKB yang sah adalah hasil Muktamar II di Semarang (Kubu Gus Dur).

Sedangkan Muktamar Ancol (Kubu Muhaimin) dinyatakan memanipulasi informasi dengan mengatakan kepengurusan PKB-nya sah.[tha/jib]