Jumat, 06 Maret 2009

Duet Muhaimin-Ahmad Dani Cuma Akal-akalan, Ujung-ujungnya PKB Dukung SBY Juga

JAKARTA | SURYA Online - Rencana Fraksi PKB DPR menduetkan Muhaimin Iskandar dengan musisi Ahmad Dani, dianggap cuma strategi sesaat. Dosen politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menganggap, PKB sekarang tidak ingin diketahui publik soal keterlibatan dan dukungannya terhadap pasangan SBY-JK.

“Tidak akan mungkin kepengurusan PKB sekarang ini meninggalkan SBY. Kita tahulah, ini hanya manuver politik semata,” kata Boni Hargens kepada Persda Network (Grup SURYA), Jumat (27/1). Boni menjelaskan, PKB sekarang ini akan ewuh pakewuh dengan SBY.

Apalagi, PKB kini tanpa Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan massa Gus Dur cenderung bersama PDIP. “Jadi, ini hanya akal-akalan. Endingnya, PKB sekarang pasti akan mendukung SBY. Bisa jadi benar, apa yang diduga banyak pihak, konflik internal PKB sebelumnya, ada ikut campur orang luar PKB yang tak ingin ada Gus Dur lagi di sana,” kata Boni.

Sementara itu, Ketua Pedoman Indonesia Fajroel Rahman juga beranggapan sama, mustahil kepengurusan PKB akan meninggalkan SBY. Padahal, kata Fajroel, SBY sebenarnya hanya tinggal menunggu hari. “SBY menurut saya, sekarang tinggal menghitung hari sampai akhir jabatannya sebagai presiden. Yang sekarang terjadi, SBY sudah mulai ditinggalkan Golkar dan PKS. Dan PKB Muhaimin tidak akan bisa mempertahankan SBY terpilih menjadi presiden lagi di Pilpres nanti,” ujar Fadjroel.

Ia menganggap wajar jika PKB Muhaimin mendukung SBY karena terkait balas budi. “Bila SBY kalah, kepengurusan PKB sekarang akan berantakan. Setahu saya, PKB yang mendukung Gus Dur lebih mengakar dan lebih banyak pendukungnya,” lanjut Fadjroel Rahman. rachmat hidayat