Senin, 23 Februari 2009

GATARA, Sebuah Jawaban.

Gus Dur memang seorang tokoh yang sosoknya paling banyak menciptakan kontraversi, baik melalui ucapan maupun tindakannya. Salah satunya, ketika beliau membuat ormas baru, GATARA. Mengagetkan memang ketika tanggal 4 Desember lalu Gus Dur mendeklarasikan GATARA (Gerakan Kebangkitan Rakyat) sebagai wadah baru bagi pendukung-pendukung setia nya. Hal ini memang diluar dugaan baik bagi masyarakat umum maupun warga PKB pro Gus Dur sendiri. Jelas, bukan Gus Dur namanya apabila tidak bisa menimbulkan aneka opini di tengah-tengah masyarakat.

"Membangkitkan semangat!" kata pendukung setia Gus Dur yang bahagia karena dibuatkan tempat yang lebih nyaman untuk menyalurkan aspirasi.

"Hanya lelucon!" Kata orang-orang yang "membuang" Gus Dur dari PKB.

Pendapat masing-masing orang itu sah-sah saja, positif ataupun negatif, itu tergantung dari objektifitas masing-masing individu. Gus Dur sendiri jauh dari kata sosok yang sempurna. Namun, gerakan Gus Dur kali ini berhasil menarik perhatian publik dan menuai komentar dari sahabat maupun lawan politiknya. Termasuk oramg-orang yang berada dibelakang Muhaimin Iskandar-Lukman Edy yang menyingkirkan Gus Dur sebagai ketua umum dewan syuro PKB.

Aneh memang, dengan yakinnya mereka bertindak seakan-akan mampu membawa PKB tanpa Gus Dur, sekarang malah seperti kebakaran jenggot dengan memberikan komentar-komentar sinis di media. Padahal, Gus Dur baru mendirikan ormas saja, bukan partai tandingan. Tapi, yah, kalau orang yang berbohong, bahkan kepada dirinya sendiri, wajar saja kalau reaksi spontan yang tidak simpatik justru keluar. Perasaan takut dan khawatirpun menyerang.

Gus Dur sendiri dalam sambutannya mengatakan kalau GATARA merupaka jawaban. Selama ini beliau selalu memikirkan kemana harus dibawa orang-orang yang masih setia kepadanya, termasuk DPW dan DPC yang dibekukan dan di singkirkan secara brutal oleh Imin Cs. Tindakan Gus Dur menunjukan sikap ksatria-nya sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab pada orang-orang yang dipimpinnya. Kini mereka bersemangat lagi, bisa berjuang lagi untuk membela yang benar tanpa perlu menjual diri pada para penghianat partai.

Gus Dur menyatakan bahwa GATARA adalah wadah untuk menegakkan hukum dan demokrasi, agar dapat berjalan dengan nilai kejujuran, keterbukaan dan demokratis. Hal inilah yang selama ini di teriakkan oleh para pengikut Gus Dur. Dengan hadirnya GATARA kini mereka dapat kembali ke "rumah" mereka sendiri.

Kehadiran sahabat-sahabat Gus Dur pada saat deklarasi, menambah energi keceriaan di wajah Gus Dur. Akbar Tanjung memberikan komentar kalau Gus Dur justru merupakan jawaban ketika terjadi kebuntuan, Sutiyoso yang menyatakan kekagumannya pada Gus Dur yang selalu konsisten menyebarkan pluralisme, Mochtar Pakpahan dan Rizal Ramli yang menunjukkan keheranannya pada situasi terakhir di PKB dimana Gus Dur "diusir" dari rumahnya sendiri.

Sekarang, gema GATARA mulai terasa gaung-nya. Bahkan hanya selang 2 hari GATARA di deklarasikan di Wahid Institute di Jakarta, beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur sudah mempersiapkan kehadiran GATARA di daerah mereka. Sungguh, ketulusan pengikut Gus Dur benar-benar mengharukan, tanpa mengharapkan balasan, mereka bahu membahu mendirikan GATARA.

Jangan samakan GATARA dengan PKB saat ini. GATARA merupakan tempat yang di isi oleh orang-orang yang ber-prinsip, dan merupakan perhentian bagi gerbong PKB yang enggan bergabung dengan PKB tanpa Gus Dur. Walaupun ormas, namun GATARA sudah menjadi lirikan Capres yang akan bertarung nanti.

Ya, saat ini PKB hanyalah partai yang membawa nama-nama orang yang baru saja mengaku sebagai "warga PKB" untuk ikut dalam pemilu. Namun, warga PKB sejati, yang berbasis NU telah berpaling ke GATARA. Karena mereka tau, siapa yang benar dan siapa yang salah. Mereka melihat bahwa PKB saat ini, sudah diluar garis gaya hidup Nadhiyin, yang hormat kepada kyai dan santun. Bukan orang-orang yang selalu mencemooh, berkata kasar, dan arogan (hal ini tentu tidak berlaku bagi lukman edy yang memang bukan orang NU).

Maju terus Gus Dur, teruslah berjuang dan menciptakan generasi demokrat yang jujur dan berani di negeri ini. Hidup Gus Dur! Hidup GATARA!