Minggu, 07 Desember 2008

Seruan Gus Dur Diyakini Gembosi PKB


20/11/2008 20:47
INILAH.COM, Semarang - Seruan Gus Dur agar warga nahdliyin tidak menggunakan hak pilih (golput) pada Pemilu 2009 diyakini akan sangat berpengaruh buruk bagi perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Pesan itu berpengaruh untuk orang-orang PKB baik itu kader maupun simpatisan yang menyalurkan aspirasi politiknya ke PKB," kata pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip), Fitriyah , di Semarang, Kamis (20/11).
Fitriyah mengatakan, ada tiga kategori golput yakni politis, ideologis, dan pragmatis.
Ajakan Gus Dur untuk golput pada Pemilu 2009 merupakan kategori golput politis, tidak memberikan suara karena kecewa dengan alasan tokoh yang menjadi panutan tidak menjadi peserta pemilu.
"Banyak penelitian menyebutkan, sejak PKB berdiri massa melihat ketokohan Gus Dur. PKB identik dengan Gus Dur. Gus Dur diam saja berpengaruh apalagi Gus Dur mengeluarkan ajakan," katanya.
Ia menjelaskan, memang sangat sulit untuk mengubah mereka yang masuk dalam kategori politis, kecuali tokoh bersangkutan yang mengubah ajakannya.
"Karena faktornya adalah ikatan, maka dalam hal ini hanya Gus Dur yang bisa mengubahnya, misalnya Gus Dur mengubah statemennya," katanya.
Fitriyah menambahkan, meskipun ajakan Gus Dur sangat berpengaruh pada massa PKB, golput dengan kategori politis jumlahnya sama sedikitnya dengan golput ideologis jika dibandingkan dengan golput kategori pragmatis.
Perolehan suara PKB pada Pemilu 2004 juga tidak mayoritas karena berada di urutan setelah Partai Golkar dan PDI Perjuangan.
Begitu juga di Jateng, berdasarkan pengalaman Pemilihan Gubernur Jateng 22 Juni 2008, golput justru banyak berasal dari kategori golput pragmatis atau mereka yang tidak percaya pada manfaat pemilu.
"Untuk golput pragmatis masih ada harapan untuk 'digarap' (ditekan angkanya, red.) melalui pendidikan politik," katanya.
Terkait ajakan Gus Dur, sebelumnya Ketua Dewan Syuro DPP PKB ini mengajak kepada seluruh DPW, DPC, dan DPAC PKB untuk memboikot Pemilu 2009 dengan tidak mendaftarkan calon-calon anggota legislatif ke KPU setempat dan tidak berkampanye untuk siapapun.
Ajakan itu, didasarkan pada dua alasan, pertama dari dalam PKB, partai itu menurutnya tidak terdaftar sebagai peserta Pemilu 2009, sehingga tidak dapat mendaftarkan calegnya.
"Sementara dari luar PKB menghambat saya menjadi calon presiden. Salah satunya dari parpol-parpol lain, termasuk presiden dan wakil presiden," kata Gus Dur. [*/P1]