Minggu, 07 Desember 2008

Gus Dur garis miring PKB


Sosok Abdurrahman Wahid (Gus Dur) rupanya masih sangat penting dalam perkembangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tanpa kehadiran mantan Presiden itu, PKB diyakini akan terpuruk dalam dunia politik Tanah Air. Bukti keterpurukan PKB jika tanpa Gus Dur sudah mulai terlihat pada sejumlah pemilihan gubernur, yakni di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Perolehan calon yang diusung PKB di daerah-daerah tersebut sangat kecil.

Kalau Gus Dur bersikukuh menolak kepengurusan versi Muhaimin Iskandar, dia tentu akan memilih golput. Kondisi itu akan berpengaruh besar terhadap PKB. Sulit untuk memastikan PKB masih tetap besar tanpa Gus Dur. Dia meyakini dukungan terhadap PKB akan semakin turun.

Masa depan PKB masih sangat bergantung kepada sosok Gus Dur. Jumlah perolehan suara PKB pada Pemilu 2009 sangat ditentukan oleh manuver politik Gus Dur terhadap massa partai yang berasal dari NU.Selama Gus Dur tidak mengampanyekan untuk menolak PKB, perolehan suara PKB bisa tetap seperti sekarang ini. Sebaliknya, jika dia menginstruksikan tidak nyoblos,maka suara PKB bisa turun. PKB memiliki basis massa yang didasarkan pada faktor ketokohan Gus Dur. Pasalnya, karakter dasar PKB yang bersifat paternalistik mengakibatkan figur masih mendominasi gerak partai.

Di alam bawah sadar nahdliyin, orang-orang NU, kalau bicara PKB itu juga bicara tentang kesatuan antara gambar partai yang sembilan bintang dengan Gus Dur